selamat datang bagi para sahabat sahril, dalam postingan berikut ini sahril akan sedikit membahas tentang mesin 6 silinder dengan sistem DOHC (Double over head cam) yang artinya kurang lebih seperti ini dalam satu silinder terdapat 4 katup diantaranya 2 untuk katup masuk atau inlet valve dan 2 lagi untuk katup buang atau exhaust valve
untuk tipe inline contohnya terdapat pada jenis mobil seperti land cruiser dengan mesin diesel dan juga terdapat pada tipe BMW's gasoline 3.0-liter twin-turbocharged DOHC Inline-6
- keuntungan tipe inline
- keseimbangan mudah didapat dan piston bergerak dengan arah yang sama
- mesin ramping/ tidak lebar
- biaya lebih rendah karena cylinder block dan cylinder head lebih sederhana
- kerugian tipe inline
- panjang total bertambah menurut jumlah silinder
- panjang total crankshaft dan camshaft lebih besar, karan itu kemungkinan torsi-vibration nya lebih besar
- inter-cylinder cooling yang terpadu lebih sukat dilakukan
- keuntungan tipe V
- panjang total dan tinggi mesin dapat dikurangi
- panjang total crankshaft maupun camshaft juga dapat dikurangi
- cooling yang terpadu dalam inter-cylinder cooling lebih mudah dilakukan
- kerugian tipe V
- rotasi yang seimbang sukar diperoleh
- mesin lebih besar
- jumlah komponen lebih banyak
- lebih kecil bank angle, karakter mesin lebih dekat dengan tipe inline
- lebih besar bank angle karakter mesin lebih dekat dengan tipe horisontal atau boxer
bank angle pada 6 silinder sudut nya 60 derajat dan pada 8 silinder sudutnya 90 derajat
- 4 silinder : tipe inline atau berhadapan
- 6 silinder : tipe inlne atau V dengan sudut 120 derajat
- 8 silinder : tipe inline atau V 120 derajat atau berhadapan horizontal
- 12 silinder : memungkinkan oksplosion seimbang adalah tipe inline, V 60 dan 120 derajat atau berhadapan horizontal
- tampilan dari mesin DOHC
- pengapian mesin lebih halus karena beban inertia valve train lebih ringan dan resistensi intake sistem lebih kecil. saat throttle valve dibuka tiba-tiba maka udara ynga masuk akan alebih cepat saat dihisap masuk kedalam silinder
- bahan bakar yang dibutuhkan lebih banyak dibandingkan dengan mesin SOHC karena area permukaan combustion (S)/ volume combustion chamber (V) lebih besar dan lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk pendinginan, maka dibutuhkan campuran udara dan bahan bakar yang lebih kaya, mesin DOHC berorientasi pada kemampuan yang lebih tinggi sehingga overlap nya lebih besar dibandingkan dengan SOHC, akibatnya intake efficiency pada kecepatan rendah dan medium kurang
- low speed torque lebih rendah dibandingkan dengan mesin SOHC karena sifat mesin pada umumnya tergantung dari valve timmingnya
- valve timming pada mesin DOHC diciptakan untuk intake efficiecy yang tinggi pada kecepatan tinggi
- mesin SOHC intake efficienty nya cenderung diset untuk diperbaiki pada kecepatan rendah
- konsumsi bahan bakar mesin tidak sampai nilai minimum kecepatan yang ditingkatkan hingga tingkat tertentu karena konsumsi bahan bakar boros pada rpm rendah dimana efisiensi pembakaran dan efisiensi pengisian juga lebih rendah. jika valve timming di set untuk intake dan exhaust efficiency yang tinggi pada kecepatan tinggi , maka banyak gas yang tersisa dan back firing lebih banyak terjadi pada intake system, saat kecepatan rendah efisiensi pengisian, ,momen juga lebih rendah dan konsumsi bahan bakar lebih boros
- rasio kompresi lebih tinggi dibandingkan mesin SOHC karena menggunakan ruang bakar tipe pentroof posisi busi pengapian diletakkan tepat diatas (tengah) ruang bakar karena itu jarak penyebaran pemabakaran lebih singkat dan rasio S/V wlebih besar. hal ini membuat nilai oktan yang dibutuhkan lebih tinggi.
- engine torque (pusaran dalam intake system menurunkan intake efficiency) karena intake system menghasilkan pusaran, tekanan pusaran dipengaruhi oleh jumlah silinder, valve timming, panjang dan diameter intake & exhaust system [engine DOHC di desaign untuk high speed performance dan memiliki overlap yang besar]
kerugian-kerugian dari valve sandwich angle yang besar adalah
- combustion chamber lebih dalam dan sukar untuk meningkatka komresi rasio
- volume combustion chamber yang lebih besar, maka panas hasil pembakaran akan keluar melalui dinding combustion chamber sehingga efisiensi panas nya rendah dan bahan bakar boros
- untuk meningkatkan rasio kompresi bisa menggunakan piston conveck (cembung) tapi dengan demikian daerah yang menerima panas pada piston menjadi lebih besar sehingga efisiensi termhal piston rendah
- valve sandwich yang lebih besar membuat valve stem masuk ke dalam intake port sehingga intake resistance lebih besar, untuk itu intake port dibengkok kan tapi dengan begitu akan mengurangi efisiensi thermal karena intake port yang bengkok resistance nya lebih besar