BELAJAR ILMU OTOMOTIF DI SAHRIL BLOG

Kamis, 12 Januari 2012

lanjutan dari turbocharger


<h2>intercoolar</h2>

intercoolar

karena udara telah melewati compressor wheel dan dikompresikan oleh turbocharger, maka temperatur udara tersebut akan bertambah dan kerapatan udara akan berkurang. dengan mendinginkan udara tersebut akan meningkatkan kerapatan udara sehingga menaikkan efisiensi pengisian yang berarti menaikkan powwer mesin. intercoolar berfungsi untuk mendinginkan udara turbocharger, ada 2 tipe intercoolar yaitu : intercoolar dengan pendinginan udara dan dengan pendinginan air. intercoolar dengan pendinginan uadara memanfaatkan kipas pendingin mesin atau aliran udara saat kendaraan bergerak.





hal-hal yang perlu diperhatikan

turbocharger adalah bagian yang dibuat secara presisi, tetapi memiliki desain yang sangat sederhana, dan dapat bertahan lama bila diperhatikan bagaimana cara menggunakan dan perawatannya. turbocharger dioperasikan dibawah kondisi yang luar biasa, yaitu turbine wheel berhubungan dengan gas bekas yang mempunyai temperatur sekitar 900 derajat celsius ketika berputar pada beban maksimum pada kecepatan putaran sampai 100.000 rpm. woleh karen itu yang paling mempengaruhi terhadap kemampuan dan ketahanan turbocharger adalah pelumasan pada bantalannya yang menjamin turbine dan compressor wheel

  1. hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penanganan
    1. oli mesin dengan cepat menjadi panas karena digunakan untuk pendinginan dan pelumasan turbocharger, sehingga cepat menjadi memburuk. untuk itu, oli mesin dan saringan oli diperlukan perawatan yang teratur.
    2. perhatikan penggunaan olo mesin pada mesi yang dilengkapi dengan turbocharger, API service minimal mempunyai grade CD.
    3. setelah mesin dihidupkan, hinfari menaikkan atau mempercepat putaran secara tiba-tiba karena pelumasan pada bantalan-bantalan belum segera tercukupi

      kondisi-kondisi ini akan mempercepat keausan /kerusakan pada bantalan-bantalan tersebut, bila tidak diberi kesempatan sekurang-kurangnya 30 detik untuk putaran idling setelah mesin dihidupkan .

      → menjalankan kendaraan dengan segera setelah penggantian oli mesin atau saringan oli

      → memacu mesin setelah tidak digunakan selama lebih dari setengah hari
      jangan mematikan mesin dengan segera setelah menarik trailer atau setelah dioperasikan dengan kecepatan tinggi atau melalui jalan menanjak. biarkan mesin pada putaran idling selama kuarang lebih 60 detik, tergantung dari kondisi pengendaraan

    4. waktu idling yang disarankan sebelum mematikan mesin
      pengendaraan waktu idling
      didalam atau diluar kota dibawah 80 km/jam tidak diperlukan
      kecepatan tinggi pada 80 km/jam sekitar 20 detik
      kecepatan tinggi pada 100 km/jam sekitar 1 menit
      pengendaraan pada jalan yang berbukit atau melebihi 100 km/jam secara terus menerus sekitar 2 menit

    mengapa mesin perlu putaran idle sebelum dimatikan??? selama berjalan pada kecepatan tinggi, turbine wheel bersinggungan dengan gas bekas yang panas sekali sehingga temperaturnya menjadi sangat tinggi. tetapi karena poros penghubung turbine wheel dengan compressor wheel didinginkan oleh oli dan air pendingin, temperaturnya tidak naik terlalu tinggi. apabila mesin dinaikkan dengan segera setelah dioperasikan pada kecepatan tinggi, sirkulasi oli dan air akan berhenti sehingga temperatur poros penghubung akan naik dengan tiba-tiba akibat temperatur tinggi dari turbine wheel tersebut. oleh karena itu biarkan mesin pada kecepatan idling sebelum dimatikan, untuk mendinginkan poros secara perlahan-lahan ( disebabkan temperatur gas buang selama idling lebih rendah antara 300-400 derajat celcius )

  2. hal-hal yang perlu diperhatikan selama pemeliharaan
    • apabila mesin berputar dan tutup saringan udara atau selang dilepas, maka partikel-partikel atau benda asing (kotoran) akan masuk dan dapat merusak turbine dan compressor wheel yang berputar pada kecepatan tinggi
    • apabila turbochager tidak berfungsi dan harus diganti, pertama periksalah item berikut ini, kemungkinan merupakan penyebab dab diperlukan perbaikan
      1. kualitas dan kuantitas oli mesin
      2. kondisi bagaimana turbochager digunakan
      3. saluran oli ke turbocharger
    • sebelum melepas turbocharger, sumbatlah saluran-saluran intake dan exhaust serta saluran masuk oli (inlet oil) untuk mencegah masuknya kotoran atau komponen lainnya
    • perhatikan saat memasang atau melepas kembali turbocharger, jangan menjatuhkan atau memukulnya pada benda lain, atau memegang pada bagian-bagian yang mudah berubah bentuk seperti : actuator rod dan sebagainya
    • bila mengganti turbocharger periksa apakah ada kotoran karbon dalam pipa oli dan bila perlu bersihkan atau ganti pipa-pipa olinya
    • bila mengganti turbocharger masukkan 20 cc oli kedalam saluran masuk oli pada turbocharger dan putar compressor wheel dengan tangan beberapa kali untuk meratakan oli pada bantalan-bantalan.
    • setelah mengoverhoul dan merakit kembali atau mengganti mesin, hentikan pengiriman bahan bakar, putar mesin selam 30 detik untuk mendistrubusikan oli pada mesin. biarkan mesin pada putaran idling selama 60 detik

pemeriksaan turbocharger

A. pemeriksaan turbocharger pada kendaraan

  1. memeriksa sistem pengisapan udara periksa kebocoran atau kotoran yang menyumbat antara saringan udara dan saluran masuk turbocharger, dan antara saluran keluar turbocharger dan kepala silinder. apabila ditemukan problem, bersihkan, perbaiki, atau ganti komponen-komponennya.
  2. memeriksa sistem saluran buang periksa kebocoran atau kotoran yang menyumbat antara kepala silinder dan saluran masuk (inlet) turbocharger, dan antara slauran keluar turbocharger dan pipa knalpot. apabila ditemukan problem, bersihkan, perbaiki, atau ganti komponen-komponennya.
  3. memeriksa kerja actuator
    1. lepaskan selang actuator
    2. dengan menggunakan SST (turbocharger presswurew gauge), berikan tekanan sekitar 79 kpa (0,81 kgf/cm2, 11,5 psi) pada actuator dan periksa bahwa rod-nya bergerak. *jangan memberikan tekanan ke actuator melebihi dari 94 kpa. bila rod tidak bergerak gantilah turbocharger nya
  4. memeriksa tekanan turbocharger
    1. panaskan mesin
    2. hubungkan three way union ke selang boost compensator pressurs dan pasangkan SST (pressure gauge turbocharger) padanya
    3. tekan pedal kopling kemudian tekan pedal akselerasi semaksimal mungkin. ukur tekanan turbocharger pada rpm 2400 atau lebih. standart tekanan: 60-79 kpa (0,61 - 0,81 kgf/cm2 2,87 - 11,5 psi) bila tekanannya kurang dari spesifikasi, periksa air intake dan exhaust sistem kemungkinan terdapat kebocoran, bila tidak terdapat kebocoran ganti turbocharger assembly. apabila tekanan diatas spesifikasi, periksa dan lihat apakah selanh actuator lepas atau retak. bila tidak ganti turbocharger assembly
  5. memeriksa putaran compressor wheel
    1. lepaskan selang saringan udara
    2. putar compressor wheel denga tangan, periksa apakah dapat berputar dngan lembut. apabila tidak atau kasar saat berputar, ganti turbocharger assembly
  6. memeriksa turbocharger diluar kendaraan
    • memeriksa kebebasan aksial (axial play) dari turbine shaft
      1. masukkan dial indicator kedalam lubang turbine housing hingga menyentuh ujung poros
      2. gerakan poros pada arah aksial, ukur aksial play poros tersebut. axial play : 0.09 atau lebih kecil apabila lebih besar dari spesifikasi gantilah turbocharger assembly
    • memeriksa kebebasan radial (radial play) dari turbine shaft
      1. dari lubang saluran oli (oil outlet hole), masukkan dial indicator melalui lubang pada bearing spacer sehingga menyentuh bagian tengah poros turbine
      2. gerakkan poros turbine keatas dan kebawah, dan ukurlah radial play (kebebasan rasial) poros tersebut. kebebasan radial 0,09 atau lebih kecil. apabila lebih besar dari spesifikasi, gantilah turbocharger assembly

demikianlah lanjutan dari materi turbocharger, semoga bermanfaat bagi para pembaca

Tidak ada komentar: